Home » Uncategories » Jenis, Ciri, dan Contoh Paragraf
Jenis, Ciri, dan Contoh Paragraf
Berbagai Jenis-Jenis Paragraf
Jenis paragraf pun bermacam-macam, yang dapat kita gunakan sesuai dengan keperluan.
1. Paragraf deduktif: pikiran utama di depan, pikiran penjelas di belakang.
Contoh:
Indonesia adalah surga wisata. Ada Bali yang terkenal sebagai pulau
dewata. Di Jawa ada Borobudur sang mahakarya tradisi. Di Sumatera
terkenal Danau Toba yang eksotis.
2. Paragraf induktif: pikiran penjelas di depan, pikiran utama di belakang.
Contoh:
Di berbagai tempat di Jawa banyak ditemukan situs-situs bersejarah yang
bermacam-macam. Ada candi, ada makam, ada keraton, ada taman. Ada
banyak penemuan yang belum ditemukan wujud keseluruhannya. Hal itu tidak
aneh, karena menurut data sejarah, Jawa adalah pusat kerajaan besar
Majapahit. Jadi pantaslah ada banyak peninggalan bersejarah di tanah
Jawa.
3. Paragraf campuran: gabungan antara paragraf induktif dan deduktif.
Contoh:
Seorang penulis harus banyak membaca agar wawasannya luas. Menulis
merupakan pekerjaan yang menuntut banyak ilmu dan pengetahuan. Salah
satu cara untuk mendapatkan ilmu yang praktis adalah dengan membaca.
Boleh membaca apa saja. Mulai dari buku, pengalaman orang lain, browsing
internet, berguru, sekolah, dan lain-lain. Intinya adalah membaca.
Karena membaca jendela ilmu akan terbuka lebar. Pantas saja kalau mau
jadi penulis harus banyak membaca.
4. Paragraf ineratif: pikiran
utama berada di tengah-tengah alinea. Tapi paragraf ini jarang dipakai
karena dianggap tidak jelas.
Contoh:
Jogja terkenal
sebagai kota pelajar. Ada banyak kampus di kota tersebut. Dari kampus
yang abal-abal sampai kampus elit dan bergengsi. Sebagai kota pelajar,
Jogja berusaha untuk “menjadi terpelajar” dalam berbagai hal. Meskipun
tak dapat dipungkiri bahwa gelar tersebut sering pula tidak tercermin
dalam kehidupan penduduk asli Jogja. Karena di tengah hiruk pikuknya
gelar Jogja sebagai kota pelajar, ternyata masih banyak anak-anak yang
tidak bisa sekolah karena tingginya biaya pendidikan. Tapi itu tidak
terlalu terlihat, karena orang hanya melihat Jogja sebagai kota pelajar.
5. Paragraf deskripsi: Paragraf yang mendeskripsikan sesuatu objek benda, seolah-olah pembaca dapat melihat objek itu sendiri.
*Ciri-ciri paragraf deskripsi : - Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. - Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. - Membuat pembaca atau pendengar dapat merasakan dan mengalami sendiri.
*Pola penggambarang paragraf deskripsi : -Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. - Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. - Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Contoh:
Kalau mau ke Candi Borobudur di Magelang, dari Bandara Adisutjipto
Jogja, cukup memilih trans Jogja. Mudah, praktis, dan murah. Dengan
trans Jogja, pilihlah yang menuju ke terminal Jombor. Trans Jogja
tiketnya hanya tiga ribu perak. Setelah tiba di terminal Jombor, tinggal
melanjutkan perjalanan dengan bus yang menuju Borobudur. Biayanya
sepuluh ribu saja. Turun di terminal Borobudur, berarti kita sudah
sangat dekat dengan candi. Kita bisa jalan kaki. Kalau malas bisa naik
ojeg atau naik bendi (kereta kuda). Tarifnya pun sangat murah, cukup
tujuh ribu saja. Kalau sedang banyak uang, boleh kok memberi sepuluh
ribu. Kalau jalan kaki, ya sekitar 20 menit.
6. Paragraf narasi: menceritakan sesuatu yang ada di pikiran penulis, mirip deskripsi, tapi lebih ke arah waktu, sehingga pembaca seolah-olah dapat mengalami kejadian tersebut.
*Ciri-ciri paragraf narasi : -Mempunyai alur : Perkenalan > Pemunculan Masalah > Peningkatan Masalah > Puncak Masalah (Klimaks) > Penyelesaian > Akhir Cerita (Apakah akhirnya bahagia/sedih). -Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. -Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. -Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. -Memiliki nilai estetika. -Menekankan susunan secara kronologis.
*Jenis karangan narasi : - Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis) Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. - Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Contoh:
Di masa lalu Nusantara adalah negeri yang makmur. Ada kerajaan-kerajaan
besar di wilayah Nusantara. Sriwijaya dan Majapahit. Wilayahnya
meliputi Tumasik (Singapura), Melayu (Malaysia), Siam, Burma, Srilanka,
Thailand, Semenanjung Papua. Nusantara terkenal ke berbagai negara di
dunia dan menjalin kerjasama internasional, sebelum akhirnya perang
saudara dan adu domba bangsa barat mulai menghancurkan sedikit demi
sedikit kejayaan nusantara.
7. Paragraf eksposisi: Memaparkan sesuatu permasalahan atau informasi dengan berisi fakta-fakta untuk memperjelas pemaparannya
*Ciri-ciri paragraf eksposisi : -Memaparkan definisi. -Memaparkan metode, langkah-langkah, cara melakukan suatu kegiatan.
Contoh:
Sinar Rontgen adalah sinar yang ditemukan dari adanya radiasi sinar
gamma yang menghasilkan ion di udara. Sinar ini diyakini dapat mematikan
sel kanker, meskipun dampaknya terhadap bagian tubuh lain juga sangat
mengerikan. Ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada fisik yang sehat.
8. Paragraf argumentasi: Jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
*Ciri-ciri paragraf argumentasi : - Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin. - Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain. - Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. - Penutup berisi kesimpulan.
Contoh:
Pembangunan Indonesia adalah tanggung jawab seluruh bangsa, bukan hanya
pemerintah. Tanpa bantuan masyarakat, pembangunan akan pincang dan
tersendat-sendat. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam
pembangunan sangatlah penting.
9. Paragraf persuasif : suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Persuasi bertujuan untuk membujuk orang secara halus atau membuktikan suatu pendapat.
Contoh Paragraf Persuasif: Marilah kita biasakan hidup sehat di mulai dari hal yang paling kecil,salah satunya membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun.oleh karena itu gunakanlah sabun untuk menghilangkan kuman. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun harus selalu di galakkan sebelum dan sesudah makan, sesudah memegang benda yang kotor dan setelah membuang air besar dan buang air kecil. Dengan cara ini kita sudah melakukan salah satu langkah untuk mengurangi penularan penyakit
Sesuaikan paragraf yang digunakan
dengan tulisan yang sedang dikerjakan. Dalam satu naskah, bisa saja
terdiri dari berbagai jenis paragraf sesuai dengan keperluannya.
0 Response to "Jenis, Ciri, dan Contoh Paragraf"
Post a Comment